Jakarta, 7 Mei 2025 — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus memperkuat kerja sama dengan China dan Korea Selatan. Tujuannya adalah mempercepat hilirisasi sektor kelautan dan perikanan nasional. Langkah ini merupakan bagian dari visi pembangunan ekonomi biru yang berkelanjutan. KKP juga ingin meningkatkan daya saing industri maritim Indonesia.

🔹 Kolaborasi dengan China: Tata Ruang Laut dan Budidaya Udang

KKP menjalin kemitraan dengan China Oceanic Development Foundation (CODF). Fokus kerja sama ini adalah pengembangan tata ruang laut (Marine Spatial Planning/MSP). Upaya ini bertujuan menyeimbangkan kegiatan manusia dengan konservasi lingkungan laut. Kegiatan ini juga mendukung ekonomi biru, terutama di wilayah pesisir dan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Selain itu, KKP menggandeng Guangdong Evergreen Group. Mereka akan mengembangkan budidaya udang terintegrasi di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Proyek ini mencakup produksi udang, transfer teknologi, pengembangan SDM, dan peningkatan investasi. Kerja sama ini juga menekankan pada keberlanjutan dan pemberdayaan tenaga kerja lokal.

🔹 Kemitraan dengan Korea Selatan: SDM dan Teknologi Kelautan

Di bidang pendidikan dan pelatihan, KKP bekerja sama dengan Pukyong National University (PKNU) dan Korea Maritime and Ocean University Consortium (KMOUC). Melalui skema 3+1, taruna Politeknik KP akan belajar tiga tahun di Indonesia dan satu tahun di Korea Selatan. Setelah itu, mereka akan mengikuti magang di perusahaan perikanan Korea.

Tak hanya itu, Korea Selatan juga mendukung proyek Official Development Assistance (ODA). Nilai proyek ini mencapai 7,5 miliar won Korea. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun Pusat Pelatihan Teknologi Perikanan dan Kelautan Terpadu di Indonesia. Fasilitas ini akan menjadi bagian dari Ocean Institute of Indonesia (OII) yang ditargetkan sebagai pusat vokasi kelautan terkemuka di Asia.

🔹 Sinergi untuk Masa Depan Maritim Indonesia

Lewat kerja sama strategis ini, KKP ingin meningkatkan nilai tambah produk perikanan. KKP juga menargetkan perluasan pasar ekspor dan penciptaan lapangan kerja di daerah pesisir. Hilirisasi sektor kelautan sangat bergantung pada investasi, teknologi, dan kualitas SDM. Dengan dukungan global, Indonesia optimistis menjadi pemain utama dalam industri kelautan yang berkelanjutan.