Peristiwa Tawuran Pecah di Pasar Rebo

Jakarta – Tawuran antar kelompok remaja kembali terjadi di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Minggu dini hari (9/6/2025). Insiden ini menewaskan satu orang remaja laki-laki berusia 17 tahun yang diduga menjadi korban sabetan senjata tajam saat bentrok berlangsung. Warga sekitar sempat panik akibat keributan dan aksi saling serang yang berlangsung cepat namun brutal.

Tawuran diduga dipicu oleh saling ejek di media sosial yang kemudian berujung pada pertemuan fisik antar dua kelompok pemuda dari wilayah berbeda. Bentrokan terjadi sekitar pukul 01.30 WIB di sekitar Jalan Raya Bogor, dekat pertigaan Kramat Jati dan Pasar Rebo.

Polisi Lakukan Penyelidikan dan Perburuan Pelaku

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Leonard Silalahi, menyatakan bahwa pihaknya langsung turun ke lokasi setelah mendapat laporan dari masyarakat. Korban tewas ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dan mengalami luka parah di bagian perut dan dada. Korban sempat dibawa ke RSUD Pasar Rebo, namun nyawanya tidak tertolong.

“Kami sudah mengidentifikasi beberapa pelaku yang terekam dalam rekaman CCTV dan video warga. Saat ini tim Reskrim masih terus memburu mereka. Kami juga sudah memeriksa sejumlah saksi dan teman korban,” ujar Kombes Leonard dalam konferensi pers.

Polisi menduga bahwa kelompok pelaku berasal dari wilayah seberang yang sering terlibat tawuran sebelumnya. Saat ini, kepolisian juga sedang mendalami motif serta peran masing-masing anggota dalam kejadian tersebut.

Warga Resah dan Minta Penertiban Rutin

Warga sekitar mengaku resah atas maraknya aksi tawuran yang kerap terjadi di malam hari. Salah satu warga, Dedi (45), mengatakan bahwa daerah tersebut sering dijadikan titik temu oleh kelompok remaja yang hendak tawuran karena minim pengawasan.

“Kami sudah beberapa kali lapor ke RT dan RW. Mereka sering kumpul tengah malam, bawa senjata tajam, dan tidak segan menyerang siapa saja. Kami minta ada patroli rutin dari polisi,” ujar Dedi.

Imbauan untuk Orang Tua dan Sekolah

Pihak kepolisian juga mengimbau para orang tua dan pihak sekolah untuk lebih aktif dalam mengawasi perilaku anak-anak mereka. “Penting untuk memantau aktivitas anak, terutama saat larut malam dan penggunaan media sosial yang bisa memicu konflik,” tegas Kombes Leonard.

Polisi memastikan akan menangkap para pelaku dan memberikan hukuman tegas sesuai hukum yang berlaku. Hingga kini, situasi di sekitar lokasi kejadian sudah kondusif, dan aparat masih berjaga untuk mencegah bentrokan susulan.