Sungai Ciliwung Meluap,Cililitan Jakarta Dilanda Banjir Hebat

Pada pagi hari Selasa, 4 Maret 2025, hujan deras yang mengguyur kawasan Puncak, Bogor, memicu meluapnya Sungai Ciliwung. Luapan air tersebut menyebabkan banjir yang parah di wilayah Cililitan, Jakarta Timur. Banjir mulai merendam kawasan tersebut sekitar pukul 07.00 WIB, dengan ketinggian air di Kampung Cilitan Kecil mencapai lebih dari dada orang dewasa. Dua Rukun Warga (RW) terendam total, mengganggu aktivitas warga dan menyebabkan kerusakan pada rumah dan infrastruktur lainnya.

Luapan Sungai Ciliwung Berdampak Luas di Jakarta

Selain Cililitan, dampak luapan Sungai Ciliwung juga dirasakan di berbagai daerah lain di Jakarta. BPBD DKI Jakarta mencatat, sedikitnya 28 Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta mengalami banjir, dengan ketinggian air bervariasi antara 30 hingga 150 sentimeter. Wilayah seperti Poltangan, Condet, dan sekitarnya menjadi yang paling terdampak. Banyak warga yang terpaksa mengungsi sementara menunggu air surut. Meski upaya penyelamatan dilakukan, kerusakan di wilayah ini cukup signifikan.

Puncak Hujan Meningkatkan Risiko Banjir, TMA Ciliwung Mencapai Status Siaga 1

Intensitas hujan yang sangat tinggi di kawasan Puncak pada Minggu sore, 2 Maret 2025, meningkatkan debit air Sungai Ciliwung. Berdasarkan pengamatan di Bendung Katulampa, pada pukul 21.33 WIB, Tinggi Muka Air (TMA) tercatat mencapai 220 sentimeter, yang memicu status Siaga 1. Debit air pada saat itu tercatat mencapai 514.659 liter per detik, menyebabkan aliran sungai tak terkendali dan memperparah situasi di hilir. Warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai harus segera diingatkan untuk waspada terhadap potensi banjir susulan.

Infrastruktur Terganggu, Akses Tertutup

Banjir yang melanda kawasan Cililitan juga mengganggu infrastruktur penting. Salah satunya adalah jembatan gantung yang menghubungkan Poltangan dan Condet di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Jembatan tersebut terendam air, menyebabkan akses masyarakat terganggu dan memaksa warga mencari jalur alternatif. Selain itu, beberapa fasilitas publik juga terkena dampak, termasuk sekolah dan pusat kesehatan yang terendam air. Sementara itu, petugas Dinas Sumber Daya Air Jakarta bergerak cepat untuk melakukan upaya normalisasi dan pembersihan.

Pemerintah DKI Jakarta Fokus Atasi Banjir dan Relokasi Warga

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan komitmennya dalam menangani masalah banjir di Sungai Ciliwung, dengan memprioritaskan pembenahan dan normalisasi sungai. Selain itu, pemerintah mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan banjir untuk mempertimbangkan opsi relokasi ke rumah susun yang lebih aman. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi dampak bencana di masa depan serta mempercepat pemulihan kawasan yang terdampak banjir. Pemprov juga tengah mengkaji pembangunan infrastruktur yang lebih tahan terhadap bencana alam.