Bengkalis, Riau — Dunia pemasyarakatan kembali tercoreng setelah seorang sipir di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkalis, Riau, tertangkap tengah berpesta sabu bersama beberapa narapidana di dalam lingkungan penjara. Penangkapan tersebut dilakukan oleh Satuan Reserse Narkoba Polres Bengkalis pada Selasa (3/6) dini hari.

Penggerebekan Mendadak Polisi

Penggerebekan bermula dari laporan masyarakat yang mencurigai adanya aktivitas mencurigakan di dalam Lapas. Setelah dilakukan penyelidikan, aparat kepolisian akhirnya melakukan penggerebekan mendadak dan berhasil mengamankan satu oknum petugas lapas beserta tiga orang narapidana yang sedang mengonsumsi narkotika jenis sabu.

Dari hasil penggerebekan, polisi menemukan barang bukti berupa alat hisap sabu (bong), beberapa paket kecil sabu siap pakai, serta korek api gas. Alat-alat tersebut ditemukan tersembunyi di dalam salah satu sel narapidana, yang telah dimodifikasi menjadi tempat pesta narkoba.

Identitas dan Keterlibatan Oknum Sipir Lapas Bengkalis

Oknum sipir yang ditangkap diketahui berinisial HS (35). Ia sudah bertugas di Lapas Bengkalis selama lebih dari lima tahun. Dari hasil tes urine yang dilakukan langsung oleh kepolisian, HS dinyatakan positif mengonsumsi narkoba. Saat ini, HS dan ketiga narapidana masih menjalani pemeriksaan intensif di Polres Bengkalis untuk pendalaman kasus.

Kepala Lapas Bengkalis, dalam keterangannya kepada media, mengaku sangat kecewa dan menyayangkan peristiwa ini. Ia mengatakan bahwa pihak lapas akan memberikan sanksi tegas dan tidak akan menoleransi keterlibatan aparat dalam jaringan narkoba.

Reaksi Kemenkumham dan Sanksi yang Menanti

Kementerian Hukum dan HAM Wilayah Riau langsung merespons cepat kejadian ini. Mereka menyatakan akan segera melakukan evaluasi internal menyeluruh terhadap sistem pengawasan di dalam lapas. Selain itu, oknum Sipir Lapas Bengkalis yang terlibat akan dikenakan sanksi administratif hingga pemecatan, dan tetap diproses secara pidana sesuai hukum yang berlaku.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Riau menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh proses hukum yang sedang berlangsung dan tidak akan melindungi siapapun yang terbukti melanggar aturan, apalagi terkait narkoba.

Permasalahan Lama di Lapas Indonesia

Kasus ini menambah panjang daftar masalah narkoba di lembaga pemasyarakatan Indonesia. Banyak pengamat menilai pengawasan masih lemah. Selain itu, keterlibatan oknum aparat membuat situasi semakin buruk.

Masyarakat mendesak agar reformasi pengawasan dilakukan segera. Langkah ini penting agar kasus serupa tidak terulang di masa depan.