
Kronologi Kejadian Ancaman Bom Saudia Airlines
Jakarta — Isu ancaman bom yang ditujukan kepada pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV817 yang hendak lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, sempat menggegerkan publik pada Senin, 10 Juni 2025. Pesawat tujuan Jeddah tersebut terpaksa tertunda keberangkatannya setelah ditemukan catatan tulisan tangan berisi ancaman bom di dalam kabin pesawat.
Ancaman ini langsung ditindaklanjuti dengan prosedur keamanan ketat. Tim Gegana, otoritas bandara, serta aparat keamanan dari Polri dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh penumpang dan awak kabin. Setelah penyisiran intensif, tidak ditemukan bahan peledak atau indikasi nyata adanya bom. Dugaan kuat mengarah pada adanya aksi penyebaran hoaks atau ancaman palsu.
Sahroni: Tindak Tegas Penyebar Hoaks
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, memberikan tanggapan keras atas kejadian tersebut. Ia menegaskan bahwa aparat kepolisian harus segera mengusut pelaku penyebar hoaks dan menindak dengan tegas sesuai hukum yang berlaku. Menurut Sahroni, tindakan seperti ini tidak hanya menimbulkan keresahan publik, tetapi juga mengganggu operasional penerbangan dan menciptakan kerugian besar secara materiil maupun psikologis.
“Jangan anggap enteng hoaks seperti ini. Polisi harus buru pelakunya sampai ketemu. Ini ancaman terhadap keselamatan penerbangan dan stabilitas publik,” tegas Sahroni saat ditemui di kompleks Parlemen, Senayan.
Dampak Terhadap Penumpang dan Maskapai
Akibat insiden ini, ratusan penumpang harus menunggu selama berjam-jam hingga seluruh proses pemeriksaan selesai. Beberapa penumpang dilaporkan mengalami ketegangan dan kelelahan. Saudia Airlines sendiri mengalami kerugian operasional dan reputasi akibat penundaan tersebut.
Sahroni menambahkan bahwa ancaman bom palsu semacam ini bisa dikategorikan sebagai tindakan teror dan dapat dijerat dengan Undang-Undang ITE serta KUHP, karena menyebarkan informasi palsu yang mengganggu ketertiban umum dan keselamatan transportasi.
Polisi Lakukan Penyelidikan Intensif
Pihak kepolisian saat ini tengah menelusuri rekaman CCTV, data penumpang, serta barang-barang yang ditemukan di kabin untuk mengidentifikasi pelaku. Kepala Kepolisian Bandara Soekarno-Hatta mengungkapkan bahwa proses investigasi sedang berlangsung dan meminta publik untuk tidak berspekulasi hingga hasil resmi diumumkan.
“Kami akan menindak tegas siapapun pelakunya. Ini menyangkut keselamatan banyak nyawa,” ujarnya.
Penutup
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat untuk tidak main-main dengan isu keamanan, terutama yang berkaitan dengan penerbangan. Ahmad Sahroni berharap insiden ini menjadi yang terakhir, dan penyebar hoaks semacam itu diberi hukuman berat agar menimbulkan efek jera. Pemerintah juga diminta memperketat sistem pengawasan keamanan di bandara agar kejadian serupa tidak terulang.