Indonesia semakin serius mengembangkan hidrogen hijau sebagai bagian dari upaya transisi energi untuk menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Pada tahun 2025, berbagai inisiatif strategis telah diluncurkan untuk mempercepat adopsi hidrogen hijau di sektor industri, transportasi, dan pembangkit listrik.

Komitmen PLN dalam Pengembangan Hidrogen Hijau

PLN Indonesia Power (PLN IP) telah memulai langkah penting dalam pengembangan ekosistem hidrogen hijau di Indonesia. Pada 2023, PLN mengoperasikan Green Hydrogen Plant (GHP) pertama di PLTGU Muara Karang, Jakarta. Kemudian, pada 2024, PLN meluncurkan GHP pertama di Asia Tenggara yang memanfaatkan energi panas bumi di PLTP Kamojang, Jawa Barat. Pada April 2025, PLN meresmikan 21 unit GHP yang mampu memproduksi 199 ton hidrogen per tahun, sekaligus mengurangi emisi karbon hingga 3,72 juta kg COâ‚‚ per tahun. Selain itu, sebagai bagian dari ekosistem hilir, PLN juga meluncurkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) pertama di Senayan, Jakarta. SPBH ini bertujuan untuk menjadi model infrastruktur serupa yang dapat diadopsi di kota-kota lainnya dan mendukung kendaraan berbasis hidrogen.

Strategi Nasional dan Kolaborasi Industri

Pemerintah Indonesia telah menetapkan Strategi Hidrogen Nasional (SHN) untuk periode 2025–2030, sebagai bagian dari pembangunan ekosistem hidrogen yang lebih besar. Strategi ini mencakup pengembangan standar, regulasi, dan sertifikasi untuk memacu pasar hidrogen di masa depan. Selain itu, PLN bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mempercepat inovasi di sektor transportasi laut, mendorong pengembangan kendaraan berbasis hidrogen untuk mendekarbonisasi sektor transportasi yang lebih ramah lingkungan.

Prospek dan Potensi di Indonesia

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemasok hidrogen hijau terbesar di ASEAN. Pemerintah menargetkan pemanfaatan hidrogen di sektor industri, pembangkit listrik, jaringan gas, dan transportasi. Dukungan dari PLN dan sektor swasta sangat penting untuk mewujudkan visi ini. Institute for Essential Services Reform (IESR) juga mengusulkan enam langkah strategis untuk mempercepat pengembangan ekosistem hidrogen hijau. Langkah ini termasuk percepatan penggunaan energi terbarukan dan pengembangan teknologi hidrogen yang lebih efisien.

Kesimpulan

Dengan komitmen PLN, dukungan pemerintah, dan kolaborasi lintas sektor, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menjadikan hidrogen hijau sebagai energi masa depan. Langkah-langkah konkret yang telah diambil menunjukkan kesiapan Indonesia dalam menghadapi tantangan transisi energi global dan mendekati target Net Zero Emissions pada 2060.