
Jakarta, 21 Juli 2025 — Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali mengungkap perkembangan signifikan dalam penyidikan kasus dugaan korupsi besar yang melibatkan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex). Dalam konferensi pers pada Senin malam, 21 Juli 2025, penyidik menetapkan delapan tersangka baru terkait pemberian kredit oleh sejumlah bank kepada perusahaan tekstil raksasa tersebut.
Delapan Tersangka dari Kalangan Bankir
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Nurcahyo Jungkung Madyo menyampaikan bahwa penetapan delapan tersangka dilakukan setelah gelar perkara yang digelar intensif oleh tim penyidik. Mereka yang ditetapkan sebagai tersangka berasal dari jajaran pimpinan bank, mulai dari direktur hingga direktur utama (dirut).
“Para tersangka diduga terlibat dalam proses persetujuan kredit yang tidak sesuai dengan prinsip kehati-hatian perbankan,” ungkap Nurcahyo dalam pernyataannya di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan.
Kredit Bank ke Sritex Diduga Sarat Penyimpangan
Kredit yang diberikan oleh beberapa bank kepada Sritex selama beberapa tahun terakhir kini menjadi sorotan. Dugaan sementara, proses kredit tersebut melibatkan manipulasi data keuangan dan pelanggaran terhadap standar operasional bank. Total nilai kredit yang menjadi objek penyidikan diperkirakan mencapai triliunan rupiah.
Menurut penyidik, dalam proses pemberian kredit itu, pihak Sritex diduga bekerja sama dengan oknum petinggi bank untuk meloloskan pinjaman yang seharusnya tidak layak diberikan. “Ada indikasi kuat penyalahgunaan wewenang dan pembiaran terhadap risiko keuangan yang tinggi,” ujar Nurcahyo.
Kejagung Akan Lanjutkan Pengembangan
Meski delapan tersangka baru telah ditetapkan, Kejagung menegaskan bahwa penyidikan masih terus berlanjut. Penyidik akan memeriksa aliran dana dan kemungkinan keterlibatan pihak lain, baik di internal perusahaan Sritex maupun dari institusi keuangan lain.
“Pemeriksaan akan terus kami perluas. Tidak tertutup kemungkinan ada tersangka tambahan,” kata Nurcahyo menegaskan.
Sebelumnya, Kejagung juga telah memeriksa sejumlah saksi dari Sritex serta melakukan penyitaan berbagai dokumen dan aset terkait.
Respons Publik dan Langkah Hukum Kasus Korupsi Sritex Selanjutnya
Penetapan delapan tersangka ini mendapat sorotan luas dari publik dan pengamat hukum. Kasus Sritex dinilai sebagai contoh besar bagaimana tata kelola buruk dan praktik kolusi antara korporasi dan sektor keuangan dapat membahayakan sistem perbankan nasional.
Kejagung menyatakan seluruh tersangka akan segera diperiksa sebagai tersangka dan ditahan apabila memenuhi syarat subjektif dan objektif sesuai KUHAP. Berkas perkara pun tengah disusun guna segera dilimpahkan ke tahap penuntutan.
Kesimpulan
Kasus korupsi Sritex kini memasuki babak baru dengan penetapan delapan tersangka dari kalangan perbankan. Penegakan hukum terhadap kasus ini diharapkan menjadi pelajaran penting tentang pentingnya integritas dalam sistem keuangan. Kejagung juga berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini hingga ke akar-akarnya demi menjaga kepercayaan publik terhadap institusi keuangan dan lembaga penegak hukum.
Jumlah tersangka kemungkinan masih bisa bertambah, mengingat penyidikan terus dilakukan secara menyeluruh dan mendalam. Publik menantikan agar proses hukum ini berjalan transparan dan tuntas.