Kronologi Kejadian di Gunung Rinjani

Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat — Seorang warga negara asing (WNA) asal Brasil dilaporkan meninggal dunia setelah terjatuh di kawasan Gunung Rinjani, tepatnya di jalur pendakian Torean, Kabupaten Lombok Timur, pada Senin, 9 Juni 2025. Korban diketahui bernama Luiz Antonio Ferreira (34), yang sedang melakukan pendakian seorang diri.

Berdasarkan informasi dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), insiden tragis tersebut terjadi saat korban tengah menuruni jalur yang cukup terjal dan licin. Diduga, korban terpeleset dan jatuh dari tebing setinggi sekitar 40 meter. Kejadian ini diketahui pertama kali oleh pendaki lain yang melihat tubuh korban tergeletak di dasar jurang.

Upaya Evakuasi oleh Tim Gabungan

Setelah menerima laporan dari pendaki lain, tim gabungan yang terdiri dari petugas BTNGR, Basarnas Mataram, personel TNI-Polri, serta relawan segera bergerak menuju lokasi kejadian. Proses evakuasi memakan waktu cukup lama karena medan yang ekstrem dan minimnya akses menuju titik jatuhnya korban.

Evakuasi dilakukan secara manual dengan membawa tandu melalui jalur curam dan berbatu. Jenazah korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 20.00 WITA dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk proses identifikasi dan penanganan lebih lanjut.

Konfirmasi dari Pihak Berwenang dan Kedutaan

Kepala Kantor Basarnas Mataram, I Nyoman Sidakarya, membenarkan insiden tersebut dan menyampaikan belasungkawa kepada pihak keluarga korban. “Kami telah menghubungi Konsulat Jenderal Brasil di Indonesia untuk proses pemulangan jenazah. Saat ini semua prosedur sedang dalam tahap koordinasi,” ujarnya.

Pihak BTNGR juga menyampaikan bahwa korban sempat melaporkan pendakiannya secara resmi namun tetap mendaki seorang diri, yang sebenarnya tidak disarankan karena risiko tinggi di jalur seperti Torean yang dikenal ekstrem.

Imbauan untuk Pendaki Asing dan Lokal

Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi semua pendaki. Baik pendaki asing maupun lokal perlu memperhatikan keselamatan dan mengikuti prosedur resmi.

Jalur Torean memang menawarkan pemandangan yang indah. Namun, tingkat kesulitannya tinggi, apalagi saat cuaca buruk. Pendaki juga diimbau tidak mendaki sendirian tanpa pemandu.

BTNGR menyarankan agar semua pendaki membawa perlengkapan keselamatan. Mereka juga harus mengikuti arahan petugas dan memastikan kondisi fisik cukup baik sebelum mendaki.

Penutup

Kematian Luiz Antonio Ferreira menjadi duka mendalam bagi dunia pendakian. Gunung Rinjani, sebagai salah satu destinasi favorit pendaki domestik dan internasional, kembali mengingatkan pentingnya kewaspadaan.

Pihak berwenang masih menyelesaikan administrasi pemulangan jenazah. Sementara itu, penyelidikan kronologi kejadian terus dilakukan untuk mencegah insiden serupa di masa depan.