Jakarta, 10 Juni 2025 – Pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menjalin kerja sama strategis dengan pemerintah Belanda dalam upaya membangun sistem pangan yang berkelanjutan. Kolaborasi ini ditujukan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, meningkatkan efisiensi produksi, serta meminimalisasi dampak lingkungan dari sektor pertanian dan perikanan.

Fokus Kolaborasi: Teknologi dan Transfer Pengetahuan

Dalam pertemuan bilateral yang berlangsung di Jakarta, Luhut menegaskan pentingnya kerja sama dengan Belanda yang dikenal memiliki sistem pertanian dan pangan modern serta efisien. Kolaborasi ini meliputi pengembangan teknologi pertanian presisi, pengelolaan rantai pasok makanan, peningkatan kapasitas petani, hingga penguatan riset di bidang agrikultur dan kelautan.

Belanda sendiri berkomitmen mendukung Indonesia melalui skema investasi hijau, pelatihan, dan pembangunan infrastruktur ramah lingkungan. Negara Eropa tersebut juga menawarkan model agrikultur urban dan hidroponik yang telah terbukti efektif di wilayah padat penduduk.

Mendorong Inovasi dan Ketahanan Pangan Nasional

Sistem pangan berkelanjutan dianggap sebagai solusi jangka panjang dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, degradasi lahan, dan krisis pangan. Melalui kerja sama ini, pemerintah menargetkan terbentuknya ekosistem pertanian terpadu yang mengedepankan inovasi, efisiensi air, dan penggunaan energi terbarukan.

Luhut menyatakan bahwa pendekatan yang berbasis sains dan teknologi ini akan memberi dampak positif bagi produktivitas pangan nasional dan kesejahteraan petani lokal. “Kami tidak ingin hanya bicara ketahanan pangan, tapi juga ketahanan yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan zaman,” ungkapnya.

Manfaat Langsung bagi Petani dan Nelayan

Dalam implementasinya, program ini akan menyasar wilayah-wilayah agraris dan pesisir sebagai lokasi percontohan. Petani dan nelayan akan mendapatkan akses pelatihan, peralatan modern, serta sistem digitalisasi data hasil panen dan cuaca.

Salah satu rencana jangka pendeknya adalah membentuk pusat inovasi pangan yang berfungsi sebagai hub kerja sama antara akademisi, pelaku industri, dan komunitas lokal. Harapannya, langkah ini dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong minat generasi muda di sektor pertanian.

Penutup

Kerja sama Indonesia dan Belanda menjadi langkah strategis menuju masa depan pangan yang hijau dan berkelanjutan. Dengan dukungan teknologi, kebijakan ramah lingkungan, dan kolaborasi internasional, Indonesia berharap dapat mewujudkan kedaulatan pangan. Tujuannya tidak hanya mencukupi kebutuhan nasional, tetapi juga menjaga kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat.