
Fakta Sukatani Band yang Viral Terkait Lagu “Bayar Bayar Bayar”
Band punk asal Purbalingga, Sukatani Band , baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah merilis lagu berjudul “Bayar Bayar Bayar”. Lagu ini viral karena liriknya yang mengkritik praktik pungutan liar oleh oknum polisi. Berikut adalah lima fakta terkait kontroversi tersebut:
1. Permintaan Maaf kepada Institusi Polri
Pada 20 Februari 2025, melalui akun Instagram resmi @sukatani.band, dua personel Sukatani Band , yaitu gitaris Muhammad Syifa Al Ufti (Electroguy) dan vokalis Novi Citra Indriyati (Twister Angel), menyampaikan permintaan maaf kepada Kapolri dan institusi Polri. Mereka menyatakan bahwa lagu “Bayar Bayar Bayar” ditujukan untuk mengkritik oknum kepolisian yang melanggar aturan, namun tidak bermaksud menyinggung institusi secara keseluruhan
2. Penarikan Lagu dari Platform Musik
Setelah kontroversi mencuat, Sukatani memutuskan untuk menarik lagu “Bayar Bayar Bayar” dari semua platform musik. Mereka juga meminta warganet untuk menghapus konten terkait lagu tersebut guna menghindari kesalahpahaman lebih lanjut.
3. Reaksi Publik dan Efek Streisand
Permintaan maaf dan penarikan lagu ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Beberapa pihak berpendapat bahwa tindakan tersebut justru membuat lagu ini semakin dikenal, fenomena yang dikenal sebagai “Streisand Effect”.
4. Dampak pada Karier Personel
Kontroversi ini berdampak pada kehidupan pribadi personel band. Novi Citra Indriyati, yang juga bekerja sebagai guru sekolah dasar di Banjarnegara, dikabarkan diberhentikan dari posisinya akibat polemik yang terjadi.
5. Dukungan dari Komunitas Musik
Meskipun menghadapi kritik, Sukatani Band menerima dukungan dari komunitas musik dan warganet yang menilai bahwa kritik melalui karya seni adalah bagian dari kebebasan berekspresi. Tagar #KamiBersamaSukatani sempat trending sebagai bentuk solidaritas terhadap band tersebut.
Kontroversi ini menyoroti hubungan antara kebebasan berekspresi dalam berkarya dan sensitivitas terhadap institusi publik di Indonesia.